Minggu, 12 April 2009

Modal Dalam Berwirausaha

Modal dalam berwirausaha. Jika kita berpikir dari mana kita bisa dapat modal untuk memulai usaha, jangan khawatir namun perlu persiapan matang untuk bisa mendapatkan bantuan dari sana-sini. Modal bisa didapat dari : modal milik sendiri, modal pinjaman, dan modal kerjasama.
Jika kita berniat melakukan pinjaman, kita bisa mencari beberapa institusi atau perorangan seperti : Rentenir, Bank, Leasing, dan Koperasi. Jangan berpikir bahwa Rentenir adalah suatu yang jahat, buktinya adalah usaha kecil di daerah-daerah bisa berkembang dan maju karena berkat usaha rentenir. Dari rentenir ini mereka bisa mendapat modal yang cukup, dan pembinaan secara mental dan fisik agar menjadi seseorang yang mau berinovasi.

Hal penting lainnya dalam menghadapi rintangan adalah kita mulai dengan tindakan, apapun tindakan tersebut kita harus sadari bahwa sangat sedikit orang yang mau berusaha untuk total terhadap sesuatu.

Permasalah Dalam Usaha Kecil Menengah (UKM) : modal yang kecil, Prosek kedepan yang sulit untuk melangkah, Informasi pasar yang kurang memadai, Pembinaan managemen yang kurang, tidak ada jaminan keamanan usaha, serta promosi yang kurang menjangkau.
Hal yang di sebutkan diatas menjadi sangat masuk akal, karena banyaknya kendala dari diri sendiri dan dari lingkungan sekitar. Semua adalah karena hokum sebab akibat, contohnya seperti ini : karena berusaha dengan modal yang kecil, maka tidak berinovasi dan tidak bersaing secara mantap terhadap competitor yang ada. Hal ini mengakibatkan prospek untuk maju di kemudian hari menjadi sangat sulit, apalagi ditambah dengan tidak adanya informasi pasar mengenai perubahan harga, gejolak pasar, dan lain-lain. Di Indonesia umumnya semua serba spekulasi, karena itu banyak pedagang yang menimbun dan mengakibatkan kerugian bersar kepada rakyat. Hal tersebut juag diperparah dengan tidak adanya pembinaan managemen yang baik dan terstruktur sehingga nantinya bisa mengurangi efek yang terjadi akibat dari perubahan pasar. Lebih jauh lagi berbicara mengenai jaminan keamanan usaha, saat ini yang kuat dialah yang menang. Tidak adanya jaminan bahwa besok masih bisa membuka usaha disebabkan banyaknya pungli dan premanisme dikalangan masyarakat juga pemerintah. Lalu promosi, sebagus apapun produk, sebaik apapun mutu dan harganya, jika tidak didukung oleh kekuatan promosi yang kuat maka usaha tersebut akan sia-sia. Dalam hal ini perkembangannya menjadi sangat lambat dan tidak sesuai harapan.